Pemeriksaan kadar Kolesterol
Pemeriksaan
kolesterol dapat dilakukan dengan 2 cara yakni melalui pemeriksaan darah di
laboratorium oleh tenaga medis atau pemeriksaan sendiri dengan alat pemeriksa
kolesterol yang mudah didapatkan di apotek atau toko perlengkapan alat
kesehatan.
Meskipun
pemeriksaan sendiri dengan alat yang dijual bebas di apotek lebih praktis,
namun, tidak sedikit terjadi ketidakcocokan hasil dengan pemeriksaan yang
dilakukan di laboratorium kesehatan.
Hal ini
sering membingungkan pasien. Biasanya, hal tersebut terjadi karena bisa saja
pasien tidak melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya. Pemeriksaan kolesterol
di laboratorium menghasilkan hasil pemeriksaan yang lebih spesifik dan akurat
karena pemeriksaan yang dilakukan terhadap kadar trigliserida, LDL, dan HDL
dilakukan secara terpisah dan juga bersamaan dalam bentuk total kolesterol.
Sedangkan
pada alat periksa praktis, hanya menyajikan hasil akhir berupa total
kolesterol. Padahal total kolesterol biasanya terdiri atas 2 faktor penting
yaitu LDL dan HDL yang memiliki fungsi serta pengaruh yang berbeda pada tubuh.
Oleh karena itu, banyak dokter menyarankan pasien untuk memeriksakan
kolesterolnya di laboratorium kesehatan.
Bagaimana Proses Pemeriksaan Kolesterol?
Sebelum
melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan untuk puasa
sepanjang malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahan
pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi.
Selain itu,
24 jam sebelum melalukan pemeriksaan kolesterol sebaiknya pasien juga tidak
melakukan aktivitas berat karena kelelahan yang amat sangat dapat berpengaruh
pada hasil pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, darah akan diambil untuk
kemudian diukur kadar kolesterolnya.
Hasil
pemeriksaan akan menyajikan informasi akurat mengenai kadar kolesterol dalam
tubuh seseorang. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibandingkan dengan tabel
klasifikasi kadar kolesterol standar dalam dunia kedokteran sehingga kadar
kolesterol seseorang dapat dianalisis berdasarkan tabel tersebut.
Hasil
pemeriksaan tersebut akan menjadi salah satu dasar diagnosis bagi dokter selain
wawancara yang dilakukan terhadap pasien mengenai riwayat kolesterol tinggi
pada keluarga atau mengenai penyakit-penyakit lain yang pernah diderita pasien.
Bagaimana Mengetahui Hasil Pemeriksaan Kolesterol?
Kolesterol
diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa disingkat mg/dL
atau milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam hasil pemeriksaan
yang diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan informasi
mengenai 4 komponen lemak utama dalam darah yakni total kolesterol, HDL
kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserida. Mari kita lihat masing-masing.
Total Kolesterol
Total
kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
trigliserida. Jika kadar total kolesterol melebihi 240 mg/dL (6,21 mmol/L),
pasien harus waspada terhadap resiko penyakit jantung.
Dalam
melihat hasil pemeriksaan kolesterol, nilai dari masing-masing jenis kolesterol
perlu diperhatikan karena kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis
menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL
kolesterol (kolesterol baik) yang justru bermanfaat bagi kesehatan.
HDL Kolesterol
Kadar
HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah
karena HDL berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju
hati untuk diproses lebih lanjut guna menghindari terjadinya penumpukan
kolesterol pada saluran darah.
Kolesterol HDL
|
|
.< 40
mg/dL (1,04 mmol/L)
|
Rendah
|
>60
mg/dL (1,56 mmol/L)
|
Tinggi
|
Semakin
tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya, maka
patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung.
LDL Kolesterol
Kadar LDL
menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat dalam
darah. Bila jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada
saluran pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh.
Kolesterol LDL
|
|
<100
mg/dL (2,6 mmol/L)
|
Optimal
|
100-129
mg/dL (2,6-3,34 mmol/L)
|
Mendekati
optimal
|
130-159
mg/dL (3,34-4,13 mmol/L)
|
Batas
normal tertinggi
|
160-189
mg/dL (4,14-4,90 mmol/L)
|
Tinggi
|
> 190
mg/dL (4,91 mmol/L)
|
Sangat
tinggi
|
Semakin
tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin tinggi pula
resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang
memiliki penyakit jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu
dijaga dalam batas 100 mg/dL.
Trigliserida
Kadar
trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap
penyakit jantung.
Trigliserida
|
|
< 150
mg/dL (1,69 mmol/L)
|
Normal
|
150-199
mg/dL (1,69-2,25 mmol/L)
|
Batas
normal tertinggi
|
200-499
mg/dL (2,26-2,65 mmol/L)
|
Tinggi
|
>500
mg/dL (5,64 mmol/L)
|
Sangat
tinggi
|
Meskipun
kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang
rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang
rendah dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti
adanya gangguan kekurangan energi yang berat, radang hati, infeksi hati,
gangguan fungsi ginjal.
Karena itu,
jika laporan hasil pemeriksaan telah diterima, sebaiknya pasien segera
mendiskusikan hasil pemeriksaan tersebut dengan dokter agar dokter dapat
mengevaluasi dan juga memberikan terapi serta pengobatan yang tepat dalam
menangani masalah kolesterol tersebut
Makanan yang Aman Dikonsumsi-Kadar Kolesterol Rendah
Jenis Makanan
|
Kolesterol
(Mg/10 gr) |
Putih
telur ayam
|
0
|
Teripang
|
0
|
Susu sapi
non fat
|
0
|
Daging
ayam/daging bebek pilihan tanpa kulit
|
50
|
Ikan air
tawar
|
55
|
Daging
sapi/daging babi pilihan tanpa lemak
|
60
|
Daging
kelinci
|
65
|
Daging
kambing tanpa lemak
|
70
|
Ikan ekor
kuning
|
85
|
Tabel Makanan yang Boleh Dikonsumsi Sekali-Sekali
Jenis Makanan
|
Kolesterol
(Mg/10 gr) |
Daging
asap (ham/smoke beef)
|
98
|
Iga sapi
|
100
|
Iga babi
|
105
|
Daging
sapi
|
105
|
Burung
dara
|
120
|
Ikan bawal
|
120
|
Tabel Makanan yang Harus Diwaspadai-Kadar Kolesterol
Cukup Tinggi
Jenis Makanan
|
Kolesterol
(Mg/10 gr) |
Daging
sapi berlemak
|
125
|
Gajih sapi
|
130
|
Gajih
kambing
|
130
|
Daging
babi berlemak
|
130
|
Keju
|
140
|
Sosis
daging
|
150
|
Kepiting
|
150
|
Udang
|
160
|
Kerang
|
160
|
Siput
|
185
|
Belut
|
Tabel Makanan yang Berbahaya dan Pantang Dikonsumsi
Jenis Makanan
|
Kolesterol
(Mg/10 gr) |
Santan
|
185
|
Gajih babi
|
200
|
Susu sapi
|
250
|
Susu sapi
cream
|
280
|
Coklat
|
290
|
Margarin/Mentega
|
300
|
Jeroan
sapi
|
380
|
Jeroan
babi
|
420
|
Kerang
putih/tiram
|
450
|
Jeroan
kambing
|
610
|
Cumi-cumi
|
1170
|
Kuning
telur ayam
|
2000
|
Otak sapi
|
2300
|
Otak babi
|
3100
|
Telur
burung puyuh
|
3640
|