Senin, 30 Juni 2014

Praktik semester IV di RSI Kendal



Praktik semester IV di RSI Kendal

Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku praktik di RSI kendal. Sebelumnya dulu waktu saya semseter 1, saya sudah pernah praktik di RSI Kendal hanya saja dulu saya praktik di ruang Lukman (anak) namun sekarang saya praktik di ruang khadijah (ruang kebidanan). Di ruang khadijah banyak sekali pengalaman atau pelajaran yang kudapatkan.
Hari pertama praktik aku dapat dinas siang. Hari pertama itu rasanya kayak orang ilang. Bingung mau ngapain. Disana yang jaga ruang khadijah sangat banyak. Ada bu bidan, mbak magang, kaka mahasiswa perawat dari unissula, kaka coass dari unimus. Hari pertama praktik rasanya belum ada kesan, bahkan belum ada rasa semangat. Padahal hari pertama praktik aku ikut ke ruang OK. Sebelumnya kami paginya setelah penyerahan mahasiswa kami pinjam ke laundry rumah sakit untuk pinjem baju OK. Soalnya dari kampus kami tidak dibuatin baju ok. Hehe. Jadi bajunya kayak kami kontrak untuk selama praktik di kendal.
Oh ya OK adalah ruang tempat operasi atau bedah. Pertama kali aku diajak  bu bidan ke ruang OK. Disana saya ganti baju OK yang sudah kubawa . oh my god, aku bingung make celananya. Gede banget hehee. Kemudian kami langsung masuk di ruang operasi 2. Aku bingung karena ini baru pertama kalinya aku masuk ruang OK. Dan ini aku diajak aja tanpa tau di OK mau liat apa. Ternyata liat kurretase. Wah bisa dibuat askeb. Kurretase 3 pasien . Tapi sayang demi sayang, aku gaktau pasiennya. Karena itu pasien bukan dari ruang khadijah tapi dari ruang lain. Yahh. Nyeselnya. Tapi kata coass yang liat juga kurret nya itu pasien di kurret karena abortus. Bisa dibuat askeb sumpah. Tapi Cuma tak buatnya 1 doank karena aku memang tau nya 1  aja hehe.
Kemudian seiring berjalan waktu aku sudah nyaman praktik d Kendal. Rasanya sudah betah hehe. Andai RSI kendal di pekalongan lebih betah lagi hehehe. Di ruang khadijah, biasanya kalau dinas pagi diajak bantu di poli kandungan. Ya setiap pagi aku sering yang di poli. Disana aku Cuma nensi, dan nyiapin pasien yang mau di USG. Seringnya sih pasien bumil. Yang meriksa dokter obsgynnya. Di poli banyak banget ilmu yang kudapatkan. Karena pas dokter meriksa ibu, dokter nerangin lewat monitor USG , aku ndengerin dan ikut liat monitor USG nya. Gambar USG yang bisa aku tau jelas itu keadaan jantung bayi, kalau baik pasti ketap ketip di monitor USG nya hehehe. Tapi ada juga pasien datang dengan gangguan reproduksi. Yang aku temui itu dengan kista dan mioma uteri. Banyak pasien yang mengeluhnya haidnya sangat sakit katanya sakit seperti mau melahirkan. Ya allah, sakit banget berarti ya.. dan jalan penanganan kista adalah dengan mengangkatnya. Sedangkan miom di beri obat-obatan.
3  minggu hampir kulalui. Dan praktik terakhir aku dapat dinas malam. Malesnya berangkat malem. Soalnya udah terakhir, malam, hujan deras lagi. Untung temanku ada yang mau pulang ke pekalongan jadinya ada tebengan hehe. Sesampai disana lumayan telat dikit hehe. Tapi dinas terahir ini cukup ku nikmati soalnya dinas ini aku ada pengalamn baru, nyiapin pasien pre SC , seperti memasang kateter,dan  scarren. Itu pasien di SC karena PEB dan bayinya IUGR. Setelah SC selesai aku tensi hasilnya 190 / 100 mmHG . pas hamilnya 200. Wow, tinggi banget.
Terus di ruang VK, ada pasien inpartu 4 alamat tidak tidur. Tapi aku seneng karena aku ikut andil dalam partus ini tapi yang kala 3 nya. Ternyata PTT itu gak mudah ya. Tapi ya gak susah2 juga hehe. Rasanya pas PTT itu ngeri sekali, takut talipusatnya putus. Ternyata juga dorso kranial juga nekannya harus yang kuat. Ya gakpapa namanya juga pengalaman pertama. Hehe
Thanks RSI Kendal yang sudah memberikan kami pelajaran, kami akan selalu belajar agar selalu fresh dan jadi  bidan yang profesional amin J



Minggu, 13 April 2014


Konsep Mengenal Diri

Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya semangat kita naik turun. Dalam kondisi tertentu kita berada dalam sebuah keadaan di mana semangat kita sedang berkobar dengan sangat hebatnya. Semangat yang dirasa begitu menggebu-gebu, seakan tidak akan ada yang bisa menghentikan setiap langkah-langkah kita. Namun pada kondisi tertentu adakalanya semangat itu turun bahkan menuju titik yang paling rendah.
Bagaimana supaya hidup kita selalu bersemangat? Merasa selalu berarti dan tidak hampa. Salah satu caranya adalah dengan mengenal diri kita sendiri. Dengan kata lain, kita harus memahami siapa sebenarnya diri kita.
Ada beberapa ungkapan yang akan membuat kita bisa mengenal diri sendiri. Di antaranya adalah :
a.    Hakikat hidup kita adalah sendiri
Hakikatnya hidup kita adalah sendiri. Artinya bahwa apa yang kita pikirkan dalam hati kita, orang lain tidak akan tahu. Orang-orang terdekat pun tidak akan tahu. Hanya Allah yang tahu.
Firman Allah :
QS. Maryam ayat 95
Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari kiamat.

Kita akan datang menghadap Allah di hari kiamat sendirian. Begitu pula jika kita meninggal. Di alam kubur kita berada dalam kesendirian.
Hakikat hidup kita yang sendiri ini haruslah melahirkan kesadaran bahwa hidup kita hanya berharap pada Allah. Faktanya, bila kita berharap pada manusia acapkali akan membuahkan kekecewaan.


Firman Allah :
QS. Al-Insyiraah ayat 8
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

b.    Hidup kita tidak sendiri
Kita selalu memiliki masalah dalam hidup ini, dilelahkan dan disibukkan dengan berbagai urusan. Kita juga harus sadar bahwa oranglain niscaya memiliki masalah. Dalam konteks ini, maka kita tidaklah memiliki keistimewaan. Dengan demikian, dalam kehidupan ini kita tidaklah sendiri.
Firman Allah :
QS. Ali Imran ayat 140
Jika kamu mendapat luka, maka mereka pun mendapat luka yang serupa.

Hidup kita yang tak sendiri harus melahirkan kesadaran bahwa kita bukan orang yang berstatus “PALING”. Paling pintar, paling kaya, atau paling susah, paling menderita. Padahal kita tidak perlu begitu. Ingatlah bahwa diatas langit masih ada langit. Apapun keadaan kita yang jelas kita harus menjadi orang yang bertakwa. Mengapa demikian? Karena kemuliaan manusia terletak pada ketakwaan, bukan pada kekayaan dan kepintaran, tidak juga pada kehinaan dan kenistaan, serta bukan pada terletak pada kesusahan dan penderitaan manusia.
Firman Allah :
QS. Al-Hujurat ayat 13
Sungguh yang paling mulia dianatara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui Maha teliti.

   Berusahalah senantiasa menjadi orang yang bertakwa dengan apa yang kita miliki. Insya Allah, kita akan menjadi orang yang mulia di sisi Allah, dan mahluk-mahluk-Nya.
c.   Jangan menyendiri
   Rasulullah SAW. Mengibaratkan bahwa serigala itu akan menerkam kambing yang terpisah dari kelompiknya. Artinya, manusia yang banyak dan sering menyendiri cenderung akan mendapatkan godaan setan yang besar. Dengan demikian, kemungkinan untuk terjerumus pada perbuatan dosa dan maksiat pun akan semakin besar. Karena itu, kita jangan pernah menyendiri. Kita harus melahirkan kesadaran bahwa dalam hidup ini harus bersama, berjamaah, dan bermasyarakat.
Hidup berjamaah dan bermasyarakat akan membuat hidup kita lebih bernilai daripada hidup sendiri. Tapi, tentu saja kita harus selektif dalam memilih komunitas. Singkat kata, dalam menjalani kehidupan ini kita harus bersama dengan orang-orang benar dan jujur. Jangan bersama dan berjamaah dengan orang-orang yang berbuat jahat.
Firman Allah :
QS. At-taubah ayat 119
Wahai orang-orang beriman bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.

Berjamaah, bermasyarakat, atau hidup bersama merupakan fitrah dan kebutuhan hidup manusia dalam hidup ini.

d.    Hidup kita bukan untuk diri kita sendiri
Eksistensi hidup manusia dirancang agar memiliki manfaat bagi orang lain. Orang tua untuk anaknya. Guru untuk muridnya. Pedagang untuk pembeli. Pejabat untuk rakyatnya, dan seterusnya. Konsep hidup kita bukanlah individualisme, akan tetapi harus mampu melahirkan kesadaran bahwa hidup ini kita harus bermanfaat bagi orang lain. Maka nilai manusia sangat terletak pada tingkat manfaatnya pada yang lain.
Rasul bersabda :
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.
(HR. Addaruqutni)

Karena itu mari kita berlomba untuk menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Dengan tenaga, lisan, harta, dan ilmu kita serta potensi lainnya. Dengan demikian, Insya Allah kita akan menjadi manusia berpredikat terbaik dihadapan Allah SWT.

e.    Semua akan kembali pada diri kita sendiri
Walaupun hidup kita untuk oranglain secara nilai, pahala dan dosanya akan kita tanggung sendiri. Kita pulalah yang akan menanggung dan merasakan balasannya.
Firman Allah :
QS. Fussilat ayat 46
Barang siapa mengerjakan kebaikan maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat/ dosa maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hambanya.

   Sejatinya konsep semua perbuatan kita akan kembali pada diri sendiri. Dengan begitu, kita harus melahirkan kesaaran bahwa kebaikan yang kita peroleh datang dari Allah. Sebaliknya keburukan yang dialami seseorang disebabkan oleh dirinya sendiri. Maka kita jangan pernah menyalahkan orang lain. Tapi, introspeksi dirilah lalu perbaiki diri agar tidak terulang lagi.
Firman Allah :
QS. An-nisa ayat 79
Kebaikan apapun yang kamu peroleh itu dari sisi Allah dan keburukan apapun yang menimpamu itu dari dirimu sendiri.  Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.

   Bersyukurlah kita ketika mendapat kebaikan serta bersabar dan perbaikilah diri ketika memperoleh keburukan. Dengan demikian , kita akan  mampu menjadi lakon kehidupan ini sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya.

Kamis, 20 Maret 2014

PEKALONGAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan akan segera mendata warga yang menjadi target pemberian obat massal pencegahan (POMP) filariasis atau keki gajah. Pendataan warga akan dilakukan oleh Tenaga Pelaksana Eliminasi (TPE) filariasis yang telah disiapkan Dinkes Kota Pekalongan. menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes, Tuti Widiyati, para petugas TPE terlebih dahulu akan dilatih sebelum melakukan pendataan warga yang menjadi target program POMP filariasis tersebut.
Kami akan memberikan pelatihan teknis bagi petugas TPE> setelah itu, petugas TPE akan melakukan pendataan warga yang menjadi target program pemberian obat massal pencegahan filariasis,” terang dia. Pemberian obat massal pencegahan filariasis tahun ini merupakan tahap ketiga yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan untuk memutus rantai penyebaran penyakit tersebut. Rencananya, pencanangan pemberian obat massal pencegahan filariasis akan dipusatkan di kelurahan Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat pada 12 Juni mendatang.
Seluruh Penduduk
Tuti menejelaskan, sasaran POMP filariasis adalah seluruh penduduk Kota Pekalongan, kecuali apabila ada kondisi kesehatan yang memerlukan penundaaan. Penduduk yang ditunda pemberian obat pencegahan filariasis tersebut, lanjut dia, antara lain anak yang berusia kurang dari dua tahun, ibu hamil dan ibu menyusui, penderita penyakit kronis, anak dengan gizi butuk serta penduduk usia lanjut.
Sementara itu, obat yang akan diberikan kepada masyarakat dalam program POMP filariasis, saat ini sudah siap. “Obat sudah ada di instalasi farmasi Kota Pekalongan, tinggal dikemas,” jelas Tuti. Nantinya, obat pencegah filariasis itu akan dikemas ke dalam tiga paket. Yakni paket obat untuk usia 2-5 tahun, 6-14 tahun dan lebih dari 14 tahun. Satu paket obat terdiri atas DEC (diethylcarbamazine), albendazole dan paracetamol. Namun, dosisnya berbeda – beda tergantung usia. (K30-69)

(SUMBER : SUARA MERDEKA, 22-03-2013)
Jakarta, 31 Agustus 2013
Sebanyak 11 dari 20 jenis Neglected Tropical Disease (NTD) terdapat di Indonesia, yaitu Filariasis, Kecacingan, Schistosomiasis, Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), Rabies, Frambusia, Lepra, Japanese B. Encephalitis, Cysticercosis, Fasciolopsis, dan Anthrax.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp(K), MARS, DTM&H, DTCE, usaii memimpin Rapat Lintas Sektor mengenai Penanggulangan Filariasis dan Kecacingan di Jakarta (28/8).
Diperlukan komitmen bersama untuk mengeliminasi filariasis dan kecacingan di Indonesia, ujar Prof. Tjandra.
Prof Tjandra menyatakan bahwa penanggulangan filariasis meliputi tiga komponen, yaitu: 1) Mass Drug Administration (MDA) dan Pemberian Obat Massal untuk Pencegahan (POMP); 2) Penanganan kasus dan pencegahan kecacatan; dan 3) Penanggulangan vektor.
Saat ini, terdapat 302 Kabupaten/Kota endemis filariasis di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 32 Kabupaten/Kota telah menyelesaikan MDA-POMP dan 87 Kabupaten/Kota lainnya sedang menjalani MDA-POMP, sementara sisanya belum memulai MDA-POMP, jelas Prof. Tjandra.
Prof. Tjandra menambahkan bahwa WHO telah menyediakan obet untuk filaria, namun masih diperlukan anggaran untuk operasionalnya. Diharapkan pada 2014, sebanyak 50 juta orang dapat terlindungi dengan meminum obat pencegahan filaria.
Sementara itu, angka kecacingan di Indonesia adalah 28%. Kegiatan penanggulangan kecacingan dapat dilakukan dengan: 1) Pemberian vitamin A (untuk Balita); 2) Diintegrasiakn bersama program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS); serta 3) Melibatkan anggota pramuka dalam upaya menyosialisasikan pencegahan kecacingan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.
sumber : Depkes.go.id